Masuk

Detention: Pengertian, Biaya, dan Beda dengan Demurrage

detention adalah

Detention adalah salah satu unsur penting dalam dunia logistik. Pelajari lebih lanjut tentang detention dalam artikel berikut ini.

—

Dalam dunia logistik, detention adalah salah satu istilah yang sering dijumpai oleh pelaku usaha yang bergerak di bidang ekspor impor. Detention dapat menimbulkan berbagai masalah dan biaya tambahan yang harus ditanggung oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman barang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa itu detention dan bagaimana cara menghindarinya.

Artikel ini akan membahas tentang pengertian detention, biaya yang terkait dengan detention, cara menghindari detention, perbedaan antara detention, demurrage dan storage, serta dampak detention pada industri logistik. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

 

Pengertian Detention

Melansir knic.co.id, detention adalah biaya yang dipungut oleh perusahaan pelayaran kepada importir bila kontainer penuh telah diambil untuk dibongkar (dengan asumsi dalam periode gratis) tetapi wadah kosong belum dikembalikan sebelum berakhirnya waktu bebas yang diberikan. Jadi perlu diingat bahwa istilah detention digunakan saat kontainer sudah kosong.

Detention juga dapat diartikan sebagai proses yang terjadi saat kendaraan pengangkut tidak dapat mengambil muatan atau mengirimkan sesuatu pada waktu yang ditentukan. Hal ini biasanya terjadi karena keterlambatan atau kesalahan yang dilakukan oleh pihak yang menyediakan jasa logistik.

 

Biaya yang Terkait dengan Detention

Ketika terjadi detention, biaya yang dikenakan kepada pihak yang menyediakan jasa logistik biasanya berupa biaya keterlambatan, biaya pemeliharaan, biaya pemulihan, atau biaya lain yang dipungut dari pihak yang bersangkutan. Biaya ini biasanya dibebankan kepada pelanggan atau pihak yang menerima barang yang tertunda.

Baca Juga:  Manajemen Risiko dalam Logistik: Pengertian, Strategi dan Manfaatnya untuk Perusahaan

Biaya detention dapat bervariasi tergantung pada perusahaan pelayaran, jenis kontainer, dan lama waktu penundaan. Biaya detention juga dapat berbeda antara negara tujuan dan negara asal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum melakukan pengiriman barang.

 

Cara Menghindari Detention

Untuk menghindari detention, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha ekspor impor, antara lain:

  1. Memilih perusahaan pelayaran yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya.
  2. Menyusun rencana pengiriman barang dengan cermat dan realistis.
  3. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti agen bea cukai, agen pengiriman, dan agen penerima barang.
  4. Memantau kondisi lalu lintas, cuaca, dan situasi politik di negara tujuan dan asal.
  5. Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dengan lengkap dan benar.
  6. Mengembalikan kontainer kosong sesegera mungkin setelah barang dibongkar.

 

Perbedaan antara Detention, Demurrage dan Storage

Selain detention, ada juga istilah lain yang sering digunakan dalam dunia logistik, yaitu demurrage dan storage. Apa perbedaan antara ketiga istilah ini?

Demurrage adalah biaya yang dipungut oleh perusahaan pelayaran kepada importir bila kontainer penuh belum diambil untuk dibongkar setelah melewati periode gratis yang diberikan. Istilah demurrage digunakan saat kontainer masih penuh.

Storage adalah biaya yang dipungut oleh terminal atau gudang penyimpanan kepada importir bila barang belum diambil setelah melewati periode gratis yang diberikan. Istilah storage digunakan saat barang sudah berada di darat.

Baca Juga:  Catat! Ini Perbedaan Jasa Logistik dan Freight Forwarder

Dengan demikian, perbedaan antara ketiga istilah ini adalah sebagai berikut:

  1. Detention terjadi saat kontainer kosong belum dikembalikan ke perusahaan pelayaran.
  2. Demurrage terjadi saat kontainer penuh belum diambil dari perusahaan pelayaran.
  3. Storage terjadi saat barang belum diambil dari terminal atau gudang penyimpanan.

 

Dampak Detention pada Industri Logistik

Detention dapat memberikan dampak negatif pada industri logistik, baik dari segi biaya, waktu, maupun kualitas. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi akibat detention:

  1. Meningkatkan biaya logistik, baik bagi pihak pengirim maupun penerima barang.
  2. Mengurangi efisiensi dan produktivitas logistik, karena menyebabkan penumpukan barang dan kendaraan.
  3. Menimbulkan ketidakpuasan dan komplain dari pelanggan, karena barang tidak dapat tiba tepat waktu atau sesuai dengan permintaan
  4. Merusak reputasi dan citra perusahaan pelayaran dan jasa logistik, karena dianggap tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.
  5. Mempengaruhi kualitas barang, terutama yang bersifat mudah rusak atau membusuk, karena terlalu lama disimpan di kontainer atau gudang.

 

Oleh karena itu, detention harus dihindari sebisa mungkin dengan melakukan berbagai upaya pencegahan dan penyelesaian yang tepat. Detention bukan hanya masalah bagi perusahaan pelayaran dan jasa logistik, tetapi juga bagi pelaku usaha ekspor impor yang mengirim atau menerima barang.

 

Demikian artikel yang saya buat tentang detention dalam logistik. Melalui penjelasan tersebut tentu terlihat bahwa detention bisa menjadi faktor yang signifikan dalam proses jasa angkut barang. Sehingga kita tidak boleh mengabaikannya.

Baca Juga:  Staff Gudang: Pengertian, Tugas, Kualifikasi, dan Gaji

Logistics Solution