Dalam dunia logistik, khususnya jasa angkut barang dalam jumlah besar, baik domestik, impor maupun ekspor, pasti tak asing dengan istilah door to door. Namun apa sebenarnya pengertian dari door to door tersebut?
Sistem door to door adalah sistem pengiriman barang dari alamat pengirim menuju alamat tujuan. Selain door to door, ada beberapa istilah sistem pengiriman lainnya, yaitu port to port, door to port, dan port to door. M
Jika merujuk pada Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melalui situsnya pelni.co.id, pengirim barang yang memilih layanan door to door, maka barangnya akan dikirim dan dijemput sesuai lokasi pengirim untuk selanjutnya barang akan diantar langsung ke lokasi penerima.
Pengiriman door to door sendiri, masih menurut sumber yang sama, mencakup transportasi antara pabrik eksportir ke gudang importir. Pengiriman ini harus dilakukan oleh satu pengangkut dengan satu dokumen pengangkutan.
Namun, jika pengiriman melibatkan lebih dari satu pengangkut yang bertanggung jawab atas transportasi atau lebih dari satu jenis dokumen pengangkutan, maka pengiriman tersebut tidak dapat digolongkan sebagai pengiriman door to door.
Sementara itu, dalam artikel “Peningkatan Kualitas Pengiriman Barang Melalui Sistem Door To Door” yang diterbitkan oleh majalah Ilmiah Bahari Jogja, Nuryanto mendefinisikan door to door sebagai pengiriman barang dari alamat pengirim langsung ke alamat penerima atau dari gudang pengirim ke gudang penerima.
Jenis-jenis sistem pengiriman
Selain menjelaskan definisi dari door to door, masih melalui artikel yang sama, Nuryanto juga memaparkan berbagai istilah atau sistem pengiriman barang lain selain door to door yaitu:
1. Port to portÂ
Port to port adalah pengiriman barang dari pelabuhan asal hingga ke pelabuhan tujuan. Pada pelayanan ini, pengirim barang akan mengirimkan barang langsung dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan.
2. Door to port
Dalam pengiriman door to port, barang akan dikirim dari alamat pengirim ke pelabuhan tujuan. Dalam sistem ini, perusahaan jasa pengiriman barang akan mengambil barang dari alamat pengirim dan hanya mengantarkan hingga ke pelabuhan penerima.
3. Port to door
Sementara itu, port to door adalah pengiriman barang dari pelabuhan pengirim langsung ke alamat penerima barang. Melalui cara ini, pengirim barang akan mengantarkan barang langsung dari pelabuhan asal ke alamat penerima barang.
Manfaat pengiriman door to door
Kehadiran layanan pengiriman door to door dapat memberikan manfaat bagi penggunanya, begitu juga dengan perusahaan yang membutuhkan pengiriman barang dalam proses bisnisnya. Berikut adalah beberapa manfaat dari layanan ini:
1. Pengiriman menjadi lebih sederhana
Manfaat dari jenis layanan ini adalah proses pengiriman yang menjadi lebih sederhana. Pengguna tidak perlu repot mengantar barang ke agen untuk bisa dikirimkan. Semua proses pengiriman dapat diserahkan ke pihak jasa angkut barang yang akan menjemput dan mengantarkan barang ke alamat tujuan.
2. Efisiensi waktuÂ
Dengan menggunakan layanan ini, barang akan langsung dijemput dari lokasi pengirim ke tempat tujuan. Oleh karena itu, pengguna dapat menghemat waktu karena tidak perlu melakukan proses pengiriman sendiri.
3. Menghemat biaya
Manfaat lain dari layanan ini adalah dapat menghemat biaya dalam proses pengiriman barang. Layanan door to door ini membantu perusahaan dalam mengurangi waktu transit, sehingga dapat menghemat biaya.
4. Proses pengiriman menjadi lebih cepat
Manfaat terakhir dari layanan ini adalah proses pengiriman yang terasa lebih cepat. Hal ini karena pihak ekspedisi akan menjemput paket dari lokasi yang ditentukan pengirim dan langsung mengirimkan ke tempat penerima, tanpa melewati beberapa tempat lain.
Kekurangan pengiriman door to door
Meskipun memiliki banyak kelebihan, layanan impor door to door juga memiliki kekurangan, berikut ini beberapa di antaranya:.
1. Kapasitas barang terbatas
Jangan lupa untuk selalu menanyakan kapasitas maksimum yang ditetapkan oleh perusahaan jasa ekspedisi sebelum memutuskan untuk menggunakan jasanya. Sebab, hampir setiap perusahaan memiliki batasan kapasitasnya sendiri. Oleh karena itu, menanyakan batasan kapasitas maksimum menjadi penting untuk menghindari overload.
2. Kantor cabang terbatas
Kurangnya kantor cabang ini disebabkan oleh fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan ribuan pulau. Beberapa wilayah masih belum berkembang, sehingga sulit untuk menemukan kantor ekspedisi yang memiliki layanan door to door.
3. Ada biaya tambahan
Meski diklaim cenderung memiliki biaya yang lebih hemat, dalam beberapa situasi, layanan door to door juga mengharuskan penggunanya untuk mengeluarkan beberapa biaya tambahan. Misalnya, ketika lokasi tujuan tidak dapat dijangkau dari kota-kota besar, maka Anda harus membayar biaya tambahan untuk pengiriman dan penjemputan barang.
Melalui penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengiriman door to door adalah salah satu solusi terbaik jika kita menginginkan layanan jasa angkut barang yang cepat. Meski terkadang ada tambahan biaya yang harus dikeluarkan.