Masuk

FOB Destination Point: Definisi Lengkap dan Biayanya

FOB destination point

Artikel ini menjelaskan secara lengkap tentang FOB Destination Point, termasuk definisi, tanggung jawab penjual dan pembeli, serta biayanya.

—

Dalam perdagangan internasional, terdapat berbagai istilah yang berkaitan dengan pengiriman barang antara penjual dan pembeli, termasuk di antaranya adalah FOB Destination Point.

Lalu, apa itu FOB Destination Point? Dan berapa biayanya? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

 

Definisi FOB Destination Point

FOB Destination Point sendiri merupakan kepanjangan Free On Board Destination Point. Di mana Free on Board adalah istilah pengiriman yang menentukan titik dalam rantai pasokan ketika pembeli atau penjual menjadi bertanggung jawab atas barang yang sedang diangkut. Di dalamnya terdapat pilihan antara pembeli dan penjual untuk menentukan kepemilikan, risiko, dan biaya transportasi.

Berangkat dari pengertian tersebut, melansir Kumparan, maka FOB Destination Point diartikan sebagai istilah pengiriman yang menunjukkan bahwa penjual mempertahankan tanggung jawab atas kerugian atau kerusakan hingga barang dikirimkan ke pembeli. Dalam hal ini, penjual mempertahankan kepemilikan barang dan semua tanggung jawab selama transit hingga barang mencapai pembeli.

Sementara dalam buku Ekonomi; e Jilid 3 (2013), Alam S mendefinisikan FOB Destination Point sebagai suatu kondisi pengiriman barang dimana biaya pengangkutan barang dan penjual bertanggung jawab atas segala risiko yang berhubungan dengan barang dalam perjalanan dari gudang penjual ke gudang pembeli.

Dengan kata lain, masih menurut Alam, dalam kondisi ini, maka:

  1. Jika barang diasuransikan selama pengiriman, biaya asuransi juga menjadi tanggungan penjual.
  2. Risiko atas barang selama dalam pengiriman menjadi tanggungan penjual.
  3. Transaksi dianggap sah jika barang telah diserahkan oleh penjual di gudang pembeli dan biaya pengangkutan barang sampai barang diserahkan di gudang pembeli menjadi tanggungan penjual.
Baca Juga:  FCL: Pengertian, Perbedaan dengan LCL, dan Kapan Memakainya

 

Biaya FOB Destination Point

Biaya FOB Destination Point terdiri dari biaya angkut dan biaya asuransi yang ditanggung oleh penjual. Segala biaya yang dikeluarkan untuk mengirim barang dari gudang penjual ke gudang pembeli termasuk ke dalam biaya angkut. Sementara biaya asuransi akan mencakup segala biaya yang dikeluarkan untuk melindungi barang dari risiko kehilangan atau kerusakan selama dalam perjalanan. 

Lalu, sesuai dengan konsep dasar FOB Destination Point, maka seluruh biaya yang dipaparkan di atas biasanya akan menjadi tanggungan dari pihak penjual. Walau terkadang seluruh biaya tersebut dimasukkan ke dalam harga jual barang oleh penjual.

 

Beda FOB Destination Point dengan FOB Shipping Point

Melansir Investopedia, secara singkat FOB Shipping Point adalah kebalikan dari FOB Destination Point. Melalui metode FOB Shipping Point, maka seluruh biaya pengiriman sekaligus risiko yang melekat di dalamnya ditanggung oleh pembeli.

Dengan kata lain, penjual sudah dianggap menjual barang sejak barang tersebut dikirim dari gudang penjual. Maka sepanjang proses pengiriman hingga barang sampai di tangan pembeli, penjual sudah tidak memiliki tanggung jawab terhadap kondisi barang, kecuali yang terkait garansi.

Secara lebih detail, perbedaan utama antara FOB Destination Point dan FOB Shipping Point adalah:

– Waktu pencatatan transaksi: FOB Destination Point dicatat pada saat barang tiba di tempat tujuan, sedangkan FOB Shipping Point dicatat pada saat barang meninggalkan gudang penjual.

Baca Juga:  Warehouse Management System: Definisi, Tugas dan Manfaat

– Pembebanan biaya angkut: FOB Destination Point dibebankan kepada penjual, sedangkan FOB Shipping Point dibebankan kepada pembeli.

– Pembebanan risiko: FOB Destination Point ditanggung oleh penjual sampai barang tiba di tempat tujuan, sedangkan FOB Shipping Point ditanggung oleh pembeli sejak barang meninggalkan gudang penjual.

 

Beda FOB Destination Point dengan CIF

Selain ada FOB Destination Point, metode lain yang menempatkan biaya dan risiko pengiriman barang ada pada penjual adalah CIF yang merupakan singkatan dari Cost, Insurance, and Freight

Ini adalah suatu metode pembayaran yang menunjukkan bahwa penjual bertanggung jawab atas biaya pengiriman barang, biaya asuransi barang, dan biaya bongkar muat barang sampai barang tersebut tiba di pelabuhan tujuan. 

Lalu apa bedanya CIF dengan FOB Destination Point? Secara ringkas, perbedaan utama antara FOB Destination Point dan CIF adalah:

– Tempat penyerahan barang: FOB Destination Point berlaku sampai barang tiba di gudang pembeli, sedangkan CIF berlaku sampai barang tiba di pelabuhan atau bandara tujuan.

– Jenis angkutan: FOB Destination Point hanya berlaku untuk angkutan laut atau sungai, sedangkan CIF bisa berlaku untuk angkutan laut atau udara.

– Biaya asuransi: FOB Destination Point tidak mencakup biaya asuransi, sedangkan CIF mencakup biaya asuransi.

 

Dengan memahami FOB Destination Point, pembeli dan penjual dapat menentukan tanggung jawab dan biaya yang terlibat dalam pengiriman barang. Hal ini penting untuk memastikan tugas jasa angkut barang berjalan lancar dan aman.

Baca Juga:  10 Jasa Pengiriman Barang yang Sering Digunakan di Indonesia

Logistics Solution