Masuk

HS Code: Definisi, Cara Cek, Cara Membaca, dan Masa Berlaku

HS code adalah

HS Code adalah kode standar internasional untuk mengklasifikasikan barang dagangan. Artikel ini menjelaskan definisi, cara cek, serta cara membacanya.

—–

Bagi Anda yang sedang mencoba menjajaki bisnis perdagangan internasional atau bisnis ekspor impor, ada beberapa istilah yang wajib Anda ketahui, salah satunya yaitu Harmonized System Code atau HS Code. Istilah tersebut merupakan pengkategorian dan pengklasifikasian barang dalam perdagangan internasional.

Sebenarnya ada dua sistem kode perdagangan internasional, yaitu Harmonized System Code atau HS Code dan Standard International Trade Classification atau SITC. Namun, penjelasan kali ini hanya akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan HS Code, fungsi dan bagaimana cara membacanya

 

Apa yang dimaksud HS Code?

Merujuk Indonesia.go.id, HS Code adalah singkatan dari Harmonized System Code, yaitu suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan dan statistik yang telah diperbaiki dari sistem klasifikasi sebelumnya.

HS Code, masih merujuk sumber yang sama, adalah yang paling menentukan regulasi tiap barang impor maupun ekspor, mencakup dokumen apa saja yang harus dipenuhi oleh importir/eksportir dan menentukan besarnya duty & tax yang harus dibayarkan kepada negara.

Penggunaan HS Code sendiri, menurut Djpen.kemendag.go.id bertujuan untuk:

  • Memberikan keseragaman dalam penggolongan daftar barang yang sistematis
  • Memudahkan pengumpulan data dan analisis statistik perdagangan dunia
  • Memberikan sistem internasional yang resmi untuk pemberian kode, penjelasan dan penggolongan barang untuk tujuan perdagangan 
Baca Juga:  Pengertian Supply Chain Management, Tugas, Manfaat dan Prinsipnya

 

Cek HS Code dimana?

Untuk mengetahui HS Code suatu barang, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Mengunjungi laman INSW (Indonesia National Single Window) di http://eservice.insw.go.id/.

Pilih menu INDONESIA NTR di toolbar, lalu pilih HS Code Information. Klik di bagian parameter, pilih BTBMI – Description in Indonesian. Masukkan kata pencarian pada Keywords dalam Bahasa Indonesia. Akan muncul berbagai macam jenis HS code dengan konten kata pencarian. Cari HS Code yang dibutuhkan. Cari yang delapan digit. Scroll ke bawah untuk mengetahui besarnya Bea Masuk, PPN, PPH, dan Larangan atau Pembatasan (Lartas).

  1. Mengunjungi portal intrade.kemendag.go.id.

Pilih menu Layanan, klik Daftar HS. Pada kolom pencarian HS, masukkan HS Code apabila sudah tahu nomor HS barang yang dicari. Jika belum, pilih menu Uraian Barang (Indonesia). Pada kolom sampingnya ketikkan keyword yang dicari. Klik menu Lihat dan akan banyak informasi soal nomor HS yang memuat konten kata pencarian, tentukan mana yang Anda cari. Nomor HS ada di sebelah kiri.

 

Bagaimana cara membaca HS Code?

HS Code terdiri dari delapan digit angka yang memiliki arti tersendiri. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Dua digit pertama (01-97) menunjukkan bab atau chapter dari barang tersebut.
  2. Dua digit kedua (01-99) menunjukkan pos atau heading dari barang tersebut.
  3. Dua digit ketiga (01-99) menunjukkan subpos atau subheading dari barang tersebut.
  4. Dua digit keempat (01-99) menunjukkan subsubpos dari barang tersebut.
Baca Juga:  Warehouse: Beda dengan Gudang, Pekerjaan, dan Gajinya

Contoh: 0805.10.00

  1. 08 berarti bab 8: Buah-buahan dan kacang-kacangan; kulit jeruk atau melon
  2. 05 berarti pos 05: Jeruk
  3. 10 berarti subpos 10: Jeruk segar atau kering
  4. 00 berarti subsubpos 00: Tidak ada perincian lebih lanjut

 

Berapa digit HS code?

HS code terdiri dari delapan digit angka di Indonesia. Enam digit pertama mengikuti standar internasional yang ditetapkan oleh World Customs Organization (WCO), sedangkan dua digit terakhir merupakan pengembangan lebih lanjut oleh ASEAN dalam rangka ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN). Menurut beacukai.go.id,setiap negara anggota ASEAN sepakat untuk menggunakan sistem klasifikasi barang yang sama sampai tingkat delapan digit.

 

Kapan berlakunya HS Code?

HS Code secara periodik di amandemen oleh World Customs Organization (WCO) untuk menyesuaikan dengan perubahan pola perdagangan dan situasi dunia terkini. Di Indonesia, HS Code yang berlaku saat ini mengacu pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022 yang mulai diberlakukan sejak 1 April 2022. BTKI 2022 merupakan sistem klasifikasi barang yang disusun berdasarkan Harmonized System (HS) dan ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN).

 

Apakah HS Code setiap negara berbeda?

HS Code setiap negara tidak selalu sama, karena setiap negara dapat mengembangkan kode klasifikasi barang sesuai dengan kepentingan dan kebijakan masing-masing. Namun, enam digit pertama dari HS Code bersifat internasional dan disepakati oleh 70 negara yang meratifikasi konvensi HS.

Baca Juga:  Cara Menghitung Muatan Kapal Kargo, Wajib Demi Keselamatan

Di ASEAN, delapan digit pertama dari HS Code juga bersifat seragam dan disepakati oleh negara-negara anggota dalam rangka AHTN. Hanya digit terakhir yang dapat berbeda-beda antar negara, karena menunjukkan tarif nasional yang dikenakan pada barang impor.

 

Siapa yang menentukan HS Code?

HS Code ditentukan oleh WCO yang akan melakukan amandemen HS secara berkala untuk mengikuti perkembangan perdagangan dunia dan memenuhi kebutuhan anggota.

Di Indonesia, HS Code ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang merupakan turunan dari HS dan AHTN.

 

Melalui penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa HS Code adalah salah satu hal yang sangat vital bagi pelaku jasa angkut barang untuk memudahkan proses kepabeanan dan pengawasan.

Logistics Solution