Masuk

Idle Mesin Kendaraan: Arti, Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Idle adalah

Menurut gofleet.com, idling atau idle adalah kondisi saat mesin kendaraan menyala namun kendaraan justru tidak dalam kondisi bergerak. Sementara menurut verizonconnect.com, “Idling” mengacu pada menjalankan mesin kendaraan saat tidak bergerak, seperti saat Anda berada di lampu merah atau terjebak kemacetan.

Sebuah laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Office of Energy Efficiency mengungkapkan bahwa 39 persen kendaraan armada tidak beroperasi selama tiga hingga empat jam setiap hari. Selain itu, 14 persen kendaraan lainnya menganggur selama lebih dari empat jam setiap hari. Hanya 34 persen dari kendaraan yang menganggur kurang dari satu jam per hari.

Penyebab kendaraan idle

Ada banyak hal yang menyebabkan sebuah kendaraan, khususnya armada jasa angkut barang, yang mengalami idle saat di perjalanan. Melansir vamostech.com, beberapa penyebab umum kendaraan berada dalam kondisi idle adalah lampu lalu lintas, jalanan yang macet (karena berbagai faktor), atau saat sedang melakukan bongkar-muat barang.

Selain itu, beberapa kondisi lain yang dapat membuat kendaraan berada dalam kondisi idle adalah:

  1. Saat pengemudi sedang memproses dokumen
  2. Ketika pengemudi sedang berbicara di telepon dengan seseorang
  3. Saat pengemudi sedang makan atau istirahat
  4. Saat menunggu antrean masuk-keluar gudang atau pelabuhan
  5. Saat harus memperbaiki kerusakan pada kendaraan, termasuk di dalamnya mengganti ban yang kempis

Dampak dari kendaraan yang idle

Kendaran yang idle memengaruhi memberikan dampak buruk pada perusahaan dalam berbagai cara. Selain meningkatkan ongkos bahan bakar, kendaraan yang idle juga merusak mesin Anda, yang pada akhirnya akan mempersingkat masa pakai armada.

Baca Juga:  Gudang Sortir: Definisi dan Berapa Lama Waktu Paket di Sana

1. Meningkatkan biaya bahan bakar

Ketika pengemudi meninggalkan kendaraan mereka diam di jalan atau diparkir dalam waktu lama, hal itu dapat dipastikan akan meningkatkan biaya bahan bakar secara signifikan. Sebab, pada dasarnya kendaraan tetap akan mengkonsumsi bahan bakar bahkan saat tidak bergerak. Dengan kenaikan harga bahan bakar seperti saat ini, kendaraan yang idle jelas akan membuat pengeluaran membengkak.

2. Mencemari udara

Ketika kita membiarkan kendaran kita dalam kondisi idle, apalagi dalam waktu yang lama, bisa jadi kita akan menjadi “musuh” bagi orang-orang di sekitar. Mengapa? Sebab ketika kita membiarkan mobil diam terlalu lama, kendaraan akan melepaskan emisi bahan bakar fosil ke udara. Tentu saja semua orang sudah tahu bahwa hal ini akan mencemari lingkungan dan juga memberi pengaruh buruk pada kesehatan.

3. Mempersingkat umur mesin 

Membiarkan kendaraan Anda diam tidak baik untuk mesin Anda. Kendaraan Anda tidak beroperasi pada suhu yang tepat saat dalam keadaan idle. Bahan bakar yang tidak terbakar sempurna, dapat menyebabkan kerusakan pada sabuk kipas, termostat, dan sistem pembuangan mesin. Ketika bahan bakar tidak sepenuhnya terbakar, ia meninggalkan residu yang dapat merusak sistem pembuangan dari waktu ke waktu dan menghabiskan banyak biaya untuk memperbaiki sistem mesin.

4. Memperbesar peluang pencurian

Membiarkan kendaraan dalam kondisi idle berarti membuka peluang terjadinya pencurian kendaraan. Peluang ini akan semakin besar jika kendaraan dalam kondisi terparkir dan sopir atau pun kernet sama-sama tidak berada di dalam kendaraan.

Baca Juga:  CFS: Pengertian, Fungsi, dan Beda dengan Penyimpanan Lain

Mengurangi waktu idle mesin kendaraan

Menyadari banyaknya kerugian yang akan terjadi jika kendaraan sering berada dalam kondisi idle, maka sangat penting untuk perusahaan mengetahui cara-cara untuk mengatasinya. Dilansir dari American Journal of Transportation, ada empat solusi untuk mengurangi waktu idle kendaraan:

1. Jangan ragu untuk mematikan mesin

Banyak yang menganggap bahwa kendaraan yang terlalu sering dimati-nyalakan akan cepat rusak. Namun, menurut American Journal of Transportation, kendaraan akan tetap sama-sama cepat rusak jika dibiarkan terus menyala dalam jangka waktu yang lama. Kondisinya bahkan lebih merugikan karena selain kendaraan tetap akan cepat rusak, bahan bakar pun akan terbakar sia-sia.

2. Cobalah untuk mematikan AC

Menyalakan AC tentu bukanlah hal yang haram untuk dilakukan. Hanya saja, beberapa sopir terkadang tetap membiarkan kendaraannya menyala meski dirinya sedang berada di luar mobil (misal saat istirahat) hanya agar AC tetap menyala. Hal inilah yang seharusnya bisa dihindari oleh para sopir.

3. Ingatkan para sopir tentang dampak buruk kendaraan yang idle

Beberapa sopir terkadang merasa tidak memiliki kewajiban untuk menghemat biaya perjalanan dan menjaga kendaraan agar bisa lebih lama digunakan. Di sinilah pentingnya peran edukasi tentang dampak-dampak buruk dari kendaraan yang idle, berikut dengan solusinya.

4. Menerapkan teknologi auto-stop and start

Contoh lain cara efektif untuk mengurangi waktu idle mesin adalah mulai menggunakan teknologi auto-stop and start. Logika di balik teknologi ini sederhana: jika kendaraan berhenti, mesin langsung mati. Segera setelah kendaraan mulai bergerak, secara otomatis mesin akan menyala. Ini adalah cara yang luar biasa untuk mengurangi waktu idle kendaraan.

Baca Juga:  Perbedaan Supply Chain dan Supply Chain Management

Setelah menyimak penjelasan di atas, tentu kini Anda mulai menyadari bahwa dampak dari kendaraan yang idle adalah sesuatu yang akan sangat berakibat fatal bagi perusahaan. Perlu edukasi dan juga teknologi untuk bisa menguranginya.

Logistics Solution