Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah dimanfaatkan untuk mempermudah kerja manusia di berbagai bidang, termasuk sektor logistik. Teknologi ini dipercaya mampu merevolusi sektor logistik di masa mendatang. Lalu bagaimana peran dan pemanfaatan AI di sektor logistik, contoh, serta dampaknya?
Sebagai pengetahuan, Menurut John McCarthy, seorang ilmuwan komputer yang juga merupakan Profesor di Stanford University, Artificial Intelligence (AI) adalah suatu ilmu dan teknik dalam menciptakan mesin yang bersifat cerdas, terutama dalam menciptakan program atau aplikasi komputer cerdas. AI adalah suatu langkah untuk menciptakan komputer, robot, atau aplikasi atau program yang bekerja secara cerdas, layaknya seperti manusia.
Jika merujuk pada definisi Suparman dalam buku Mengenal Artificial Intelligence, AI adalah sub-bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia.
Sementara melansir Techtarget dan Britanica, Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sebuah simulasi proses kecerdasan manusia yang diterapkan pada mesin, terutama sistem komputer. Aplikasi spesifik AI meliputi sistem pakar, natural language processing (NLP) , voice recognition, dan computer vision.Â
Pemanfaatan AI dalam sektor logistik dianggap sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi, efisiensi, dan optimasi dalam operasional sehari-hari. Sektor logistik merupakan salah satu sektor dengan proses dan ekosistem yang kompleks serta menghasilkan data dalam jumlah yang sangat besar. Jika terus dikerjakan secara manual, proses logistik akan lebih memakan waktu dan rentan terhadap inefisiensi.Â
Manfaat AI Dalam Dunia Logistik
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence telah berperan mengubah industri logistik agar bisa beroperasi lebih optimal dan efisien melalui automasi dan analisa data secara real-time. Dengan automasi yang dapat dilakukan AI, semua informasi yang tersebar mengenai lokasi gudang, ketersediaan barang, biaya, operator, kendaraan, personil, kurir, pelacakan pengiriman dan lain sebagainya bisa terintegrasi dengan rapi. Hal ini tentu saja akan memudahkan proses, mengoptimalkan biaya dan memangkas waktu sehingga kegiatan logistik bisa lebih efisien.
Lebih detail, berikut peran dan manfaat penggunaan AI dalam industri logistik:
1. Mengoptimalkan Perencanaan Logistik
Penerapan AI dapat mengoptimalkan perencanaan logistik, contohnya pada kasus Route Optimization. Software berbasis AI tersebut dapat merencanakan rute pengiriman terbaik dalam waktu yang cepat dengan memperhitungkan beberapa variabel, seperti kepadatan lalu lintas, cuaca, kontur wilayah dan lainnya.
Selain route optimization, software berbasis AI lainnya yang dapat mengoptimalkan perencanaan logistik adalah load balance algorithm yang digunakan untuk perencanaan muatan dengan menghitung beberapa variabel, seperti tonase dan kubikasi. Sehingga, penentuan jenis armada dapat lebih cepat dan pengaturan beban muatan di dalam armada lebih seimbang.
2. Pengolahan Data
Jumlah data yang besar, yang mengalir ke perusahaan seringkali tak tertangani oleh tenaga manusia. Kapasitas dalam AI, seperti Data Mining, Natural Language Processing (NLP) dan Machine Learning (ML), menjadi salah satu solusinya, yaitu untuk membantu mengolah dan menganalisa informasi secara akurat.
Dengan sinergi antara manusia dan AI, kumpulan data yang ada dapat membantu proses efisiensi dalam perusahaan, contohnya adalah dapat merekomendasikan jumlah orang dan aset yang dibutuhkan , dan memprediksi kendala yang dapat terjadi dalam kegiatan logistik berdasarkan data historis.
3. Otomatisasi Proses
Agar kecerdasaan manusia dapat digunakan untuk membuat improvement yang lebih besar, maka proses kerja yang repetitif seperti pembuatan faktur, pemeriksaan stok, pengumpulan data pelanggan, dan operasi gudang dapat diotomatisasi menggunakan AI. Hal itu dapat mengoptimasi operasional pada skala yang lebih besar.
4. Prediksi dan Peramalan
Kemampuan prediksi yang dibangun dengan AI dapat membantu perusahaan logistik untuk merencanakan rute pengantaran barang dan perkiraan penggunaan armada dan bahan bakar agar beroperasi secara optimal.
5. Inovasi untuk Keunggulan Kompetitif yang Baru
Pemain dalam sektor logistik dapat menggunakan AI untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang baru. Misalnya, sistem image recognition AI dapat membantu mempercepat pengelolaan stok, seperti untuk mengenali kategori barang dan mendeteksi barang yang defect, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan barang yang dikirim ke konsumen. Contoh lainnya adalah memanfaatkan AI untuk meningkatkan visibilitas agar kegiatan logistik lebih terkontrol dan transparansi perusahaan Anda lebih baik dari yang lain.
Dengan peningkatan keaslian dan konsolidasi informasi, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang lebih baru untuk penyempurnaan operasi sehari-hari, terlebih saat permintaan tinggi.
6. Memprediksi Pemeliharaan Armada
Sistem berbasis AI secara otomatis mengumpulkan dan menganalisis data tentang aset dan akan memperingatkan Anda tentang kemungkinan kerusakan. Sistem seperti itu dapat mengumpulkan informasi tentang kegagalan, menyusun data statistik yang dapat digunakan untuk membuat jadwal pemeliharaan.
7. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja melibatkan banyak proses, perekrutan, retensi, manajemen kinerja pengembangan karyawan, dan lainnya. Pemanfaatan AI dapat mengotomatiskan dan menyederhanakannya serta membuat perencanaan tenaga kerja Anda lebih efisien.’
8. Prediksi Permintaan
Dengan mengumpulkan data yang lebih akurat dan mempelajarinya, AI dapat memprediksi permintaan dengan memperhitungkan berbagai faktor yang mungkin memengaruhi permintaan, seperti cuaca, acara berita, dan tren media social.
9. Menentukan Dinamika Harga
Harga dalam industri logistik berubah-ubah, sesuai faktor yang mempengaruhinya. Hal itu tentu sulit dilakukan dengan manual. Melalui AI, hal itu dapat dipermudah dan diprediksi secara akurat menyesuaikan faktor yang mempengaruhinya secara real-time. AI dapat dengan cepat menganalisis kumpulan data besar dan membuat prediksi tentang biaya di masa mendatang. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan harga secara dinamis.
Bagaimana AI Digunakan di Dunia Logistik?
Seperti yang sudah dikatakan, pemanfaatan AI dapat membantu meningkatkan efisiensi logistik dan operasional. Lalu bagaimana AI digunakan di dunia logistik oleh para pemainnya?
FedEx
FedEx mengembangkan FedEx SameDay Bot untuk meningkatkan efisiensi last mile delivery. Berkecepatan maksimum 10 mph, bot memadukan sensor LIDAR–sensor yang digunakan oleh mobil-mobil swakemudi–dan kamera untuk bisa berkendara di jalan-jalan umum secara aman meski tanpa pengemudi dan mengantarkan paket ke tujuan.
Pelabuhan Rotterdam
Contoh lain datang dari Pelabuhan Rotterdam yang membangun model self-learning sebagai basis pengembangan aplikasi Pronto, aplikasi yang digunakan untuk melakukan pertukaran data saat kapal singgah. Aplikasi ini memungkinkan perusahaan shipping, agen, dan terminal untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan melakukan tracking terhadap berbagai aktivitas saat kapal singgah di pelabuhan. Dengan menganalisis faktor-faktor, seperti jenis kapal, jenis kargo, lokasi, rute, kecepatan berlayar, dan kapal lain di sekitarnya, Pronto yang berbasis AI dapat memprediksi waktu kedatangan kapal di Pelabuhan.
Amazon
Raksasa e-commerce dunia, Amazon, telah menggunakan drone pengiriman berbasis AI untuk pengiriman kargo sejak Desember 2016. Sejauh ini, Amazon telah sukses melaporkan bahwa mereka mampu melakukan pengiriman dalam waktu kurang dari 30 menit. Penggunaan drone pengiriman berbasis AI juga telah membantu Amazon mengurangi biaya dan waktu pengiriman serta meningkatkan akurasi pengirimannya.
UPS
Perusahaan pengiriman dan logistik global, UPS menggunakan sistem yang disebut On-Road Integrated Optimization and Navigation (ORION), yang telah mengurangi jarak tempuh pengemudi melalui sistem perutean dinamis. Sistem berbasis AI itu mengevaluasi kondisi yang berubah secara terus-menerus dan memberikan informasi rute yang dioptimalkan kepada pengemudi, menghemat jarak rata-rata dua hingga empat mil. UPS memperkirakan bahwa setiap jarak tempuh yang dihemat pengemudi per harinya dapat menambah penghematan hingga $ 50 juta per tahun. UPS juga menggunakan AI untuk forecasting permintaan.
Waresix
Integrator logistik terbesar di Indonesia, waresix membangun sebuah operating system berbasis AI bernama waresix Operating System (wOS), untuk menyatukan proses logistik dan supply chain. Dalam wOS tersebut, AI akan menganalisa data historis untuk mempercepat proses penentuan pricing, matchmaking dan melakukan komunikasi otomatis ke mitra transporter sehingga waresix dapat menyediakan perbandingan harga yang kompetitif dalam waktu lebih cepat sesuai kebutuhan pelanggan. Sehingga, dalam hal ini, pelanggan berpeluang mendapatkan penawaran harga terbaik.
Tak hanya itu, pemanfaatan AI dalam wOS juga digunakan untuk fitur smart routing, untuk menentukan rute pengiriman terbaik dengan memperhitungkan faktor di lapangan, mengurangi waktu tempuh truk sehingga memberikan efisiensi bahan bakar dan memperpanjang umur truk.