Masuk

Perbedaan Supply Chain dan Supply Chain Management

Ilustrasi perbedaan Supply Chain Management dengan Supply Chain

Supply Chain dengan Supply Chain Management (SCM) adalah dua hal yang berbeda. Baca penjelasan tentang perbedaannya dan apa saja tahapan SCM di sini.

Anda pasti sering mendengar istilah Supply Chain dan Supply Chain Management (SCM), bukan? Ya, dalam konteks manufaktur dan distribusi, keduanya bukan istilah baru dan merupakan hal yang saling berkaitan. Namun, tahukah Anda bahwa Supply Chain dan Supply Chain Management ternyata berbeda?

Untuk mengetahui apa beda Supply Chain dengan Supply Chain Management (SCM), kita dapat melihatnya dari definisi masing-masing istilah tersebut.

Menurut Hari Sucahyowati dalam Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management, 2011), Supply chain atau rantai pasok adalah “jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.”

Sementara, definisi Supply Chain Management menurut Michael H.Hugos dalam The Essential of Supply Chain Managements, mengatakan bahwa supply chain management adalah koordinasi terhadap produksi, perlengkapan, lokasi, dan transportasi di antara supply chain untuk mendapatkan respon yang paling baik secara keseluruhan dan dapat melakukan efisiensi terhadap pasar (Hugos, 2011).

Penjelasan lebih lengkap tentang Supply Chain Management bisa Anda baca di sini.

Berdasarkan definisi di atas, singkatnya Supply Chain adalah jaringan antara perusahaan dan pemasok saja. Sementara, SCM adalah suatu rangkaian dari proses pengelolaan, pemasok, dan pelanggan atau pendekatan yang komprehensif dalam mengelola semua aspek supply chain.

Baca Juga:  Perbedaan Ekspor dan Impor: Definisi, Tujuan, dan Contohnya

Bagaimana tahapan Supply Chain Management?

Supply Chain Management (SCM) melibatkan berbagai tahapan yang harus dikelola dengan baik untuk memastikan rantai pasokan berjalan lancar dan efisien. Berikut adalah tahapan umum dalam SCM:

1. Kegiatan Merancang Produk Baru (Product Development)

Ini adalah langkah awal dalam SCM di mana perusahaan merancang produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada. Fokus pada aspek ini adalah untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, serta dapat diproduksi dan didistribusikan dengan efisien.

2. Kegiatan Mendapatkan Bahan Baku (Procurement)

Tahap ini melibatkan identifikasi pemasok yang tepat, negosiasi kontrak, dan pengadaan bahan baku atau komponen yang diperlukan untuk produksi. Proses pengadaan yang efisien dapat membantu dalam pengendalian biaya dan memastikan ketersediaan bahan baku yang tepat waktu.

3. Kegiatan Merencanakan Produksi dan Persediaan (Planning and Control)

Perencanaan produksi adalah langkah penting dalam SCM. Ini melibatkan peramalan permintaan, pengelolaan persediaan, dan perencanaan produksi untuk memastikan ketersediaan produk yang tepat saat dibutuhkan, sambil menghindari kelebihan persediaan. Kontrol melibatkan pengawasan proses produksi dan persediaan untuk memastikan sesuai dengan rencana.

4. Kegiatan Melakukan Produksi (Production)

Tahap produksi adalah di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi. Ini melibatkan pengelolaan fasilitas produksi, tenaga kerja, dan proses produksi yang efisien. Mengoptimalkan tahap produksi adalah kunci untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas.

Baca Juga:  Service Level Agreement (SLA): Definisi dan Cara Menentukannya

5. Kegiatan Melakukan Pengiriman (Distribution)

Tahap terakhir dalam SCM adalah distribusi produk ke pelanggan atau titik penjualan. Ini mencakup pengelolaan rute pengiriman, pengangkutan, dan pengelolaan pergudangan. Distribusi yang efisien adalah penting untuk memastikan produk mencapai pelanggan dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan janji pengiriman.

Tugas-tugas ini saling terkait dan harus diintegrasikan dengan baik. Fokus utama dalam SCM adalah untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pelanggan, sambil mengendalikan biaya dan meminimalkan risiko dalam rantai pasokan. Dengan mengelola kelima kegiatan ini dengan baik, perusahaan dapat mencapai tujuan ini dalam manajemen rantai pasokan mereka.

Logistics Solution