Pengertian Supply Chain Management, Tugas, Manfaat dan Prinsipnya

Supply chain Management
Untuk memahami istilah supply chain management yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan manajemen rantai pasok, kita perlu mengetahui terlebih dahulu arti dari supply chain itu sendiri. Supply chain atau rantai pasok adalah “jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.” Definisi tersebut disampaikan oleh Hari Sucahyowati dalam Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Gema Maritim (2011). Dalam penjelasannya, Hari menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang wajib untuk dikelola dalam suatu supply chain, yaitu:
  1. Arus barang dari awal hingga akhir, misalnya bahan mentah yang diterima dari pemasok ke pabrik, setelah diproses dikirim ke distributor, pengecer, dan akhirnya ke pengguna akhir.
  2. Aliran uang dan hal-hal serupa yang mengalir dari akhir ke awal.
  3. Aliran informasi yang bisa terjadi dari awal ke akhir atau sebaliknya.
Berdasarkan penjelasannya tersebut, Hari kemudian mendefinisikan supply chain management sebagai “istilah yang digunakan untuk mengendalikan dan mengatur rantai pasokan” yang memiliki empat komponen, yaitu supplier, produsen, gudang atau pusat distribusi, dan pengguna akhir. Michael H.Hugos dalam The Essential of Supply Chain Managements, mengatakan bahwa supply chain management adalah koordinasi terhadap produksi, perlengkapan, lokasi, dan transportasi di antara supply chain untuk mendapatkan respon yang paling baik secara keseluruhan dan dapat melakukan efisiensi terhadap pasar (Hugos, 2011) Sementara itu, Kevin Angelino dan kawan-kawan dalam Analisis Supply Chain Management dan Enterprise Resource Planning pada Perusahaan H&M menyebutkan bahwa untuk sebuah manajemen rantai pasok yang baik diperlukan banyak keputusan terkait pergerakan dana, informasi, dan produk. Dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Humantech (2022) tersebut, Kevin dan kawan-kawan juga menyebutkan bahwa untuk meningkatkan keuntungan rantai pasok, semua keputusan harus diambil dengan melibatkan tiga strategi, yaitu: susunan rantai pasok, perencanaan rantai pasok, serta operasi rantai pasok. Maka, jika melihatnya dari bidang jasa angkut barang, supply chain management adalah rangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, pengelolaan, dan aktivasi produk. Setiap kegiatan yang dilakukan menggunakan strategi biaya yang efisien untuk mencapai pengendalian yang baik dan meningkatkan keuntungan.\ Baca Juga: Apa itu Inbound? Disini Penjelasan Lengkap
Baca Juga:  3PL: Definisi, Manfaat, Serta Bedanya dengan 4PL

Tugas supply chain management

Dalam buku Supply Chain Management Edisi 3, tugas utama supply chain management adalah untuk memastikan bahwa semua kebutuhan terpenuhi dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas produksi. Beberapa tujuan dari pekerjaan rantai pasok adalah mengeluarkan biaya minimum dengan menciptakan produk berkualitas maksimum, memenangkan persaingan pasar dengan menyediakan rantai pasokan yang murah, berkualitas, tepat waktu, dan memiliki jenis variasi dengan semaksimal mungkin. Sementara itu, Hari Sucahyowati masih dalam artikel ilmiah berjudul Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) menjelaskan tugas dari SCM ke dalam lima kegiatan utama, yaitu:
  1. Kegiatan merancang produk baru (product development)
  2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
  3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control)
  4. Kegiatan melakukan produksi (production)
  5. Kegiatan melakukan pengiriman (distribution

Manfaat supply chain management

Felix Jebarus dalam Supply Chain Management menjelaskan, secara umum penerapan supply chain management dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu:
  1.  Kepuasan konsumen. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi dari setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini adalah konsumen yang setia dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
  2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan terbuang percuma, karena diminati konsumen.
  3. Penurunan biaya. Jika biaya produksi seminimal mungkin maka memberi kemungkinan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Sehingga alokasi dana harus diperhatikan sedetail mungkin. Dana yang dipakai harus digunakan secara efektif agar tidak menimbulkan biaya produksi yang tinggi.
  4. Pemanfaatan aset semakin tinggi. Asset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan, maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan supply chain management.
  5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, maka laba perusahaan akan meningkat secara otomatis.
Baca Juga:  Jasa Pengiriman Barang ke Luar Negeri: Tips dan Biayanya
Menurut Michael H.Hugos dalam The Essential of Supply Chain Managements, dengan mengetahui beberapa manfaat dari penerapan supply chain management, diharapkan perusahaan harus fokus terhadap kerja sama dengan supplier, fokus terhadap logistik perusahaan, fokus terhadap waktu pembuatan produk dan fokus pada perakitan produk menjadi barang jadi. Sehingga untuk meningkatkan kemampuan bersaing, perusahaan harus dapat melakukan perubahan dengan cepat dan terus belajar untuk mengembangkan ide bisnis yang baru

Prinsip-prinsip supply chain management

Secara sederhana, prinsip dari supply chain management adalah sinkronisasi serta koordinasi terkait aktivitas aliran barang atau jasa baik dalam satu organisasi maupun antar organisasi. Melansir sampoernauniversity.ac.id, prinsip-prinsip supply chain management dapat dijelaskan dalam enam poin berikut ini:
  1. Menyesuaikan hubungan logistik untuk melayani pelanggan yang berbeda.
  2. Melakukan segmentasi konsumen berdasarkan kebutuhan masing-masing.
  3. Mendengar dan mengamati sinyal pasar untuk kemudian menggunakannya sebagai dasar perencanaan kebutuhan agar hasil prediksi konsisten dan alokasi sumber pendanaan dapat optimal.
  4. Membedakan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mempercepat konversi di sepanjang rantai pasokan.
  5. Mengembangkan teknologi strategis pada manajemen rantai pasok dalam membuat keputusan hierarkis dan memberikan gambaran yang jelas tentang aliran produk.
  6. Penerapan pengukuran kinerja yang bersifat holistik agar dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
Jika prinsip-prinsip tersebut dilaksanakan dengan baik, maka tugas supply chain management untuk memastikan bahwa semua kebutuhan terpenuhi dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin dapat tercapai. Seperti yang selama ini dilakukan oleh waresix.

Logistics Solution