Apa perbedaan ekspor dan impor baik dari segi definisi, tujuan maupun contoh nyatanya? Berikut ini penjelasannya.
—–
Pembahasan tentang perbedaan ekspor dan impor tentu saja tidak akan berjalan dengan baik jika kita belum memahami definisi dari masing-masing istilah tersebut. Untuk itu, kita akan mengulas arti dari kata “ekspor” dan “impor” terlebih dahulu, khususnya di bidang jasa angkut barang.
Menurut Andi Susilo dalam buku “Panduan Pintar Ekspor Impor”, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah Pabean. Daerah pabean sendiri adalah seluruh wilayah negara Indonesia, mulai dari darat, laut dan udara serta daerah tertentu yang ditentukan dari zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku ketentuan Undang-Undang yang telah ditetapkan.
Definisi serupa disampaikan oleh Merriam Webster, yang mengartikan ekspor sebagai kegiatan membawa atau mengirim (sesuatu, seperti komoditas) ke tempat lain (seperti negara lain)
Selain menjelaskan arti dari ekspor, Merriam Webster juga mendefinisikan Impor, yaitu sebagai kegiatan membawa (sesuatu, seperti barang dagangan) ke suatu tempat atau negara dari negara lain. Sebuah pengertian yang serupa dengan yang dipaparkan oleh Oxford Learners Dictionaries, yaitu tindakan membawa produk atau layanan ke satu negara dari negara lain.
Tujuan ekspor dan impor
Dalam artikel ilmiah yang berjudul “Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” (2022) yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, Faqih Alamsyah Putra menyatakan bahwa tujuan umum dari ekspor adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan devisa negara guna mencapai kehidupan yang sejahtera.
Selain itu, masih menurut Faqih, beberapa tujuan utama dari kegiatan ekspor antara lain adalah untuk membuka pasar baru di luar negeri atau memperluas pemasaran produk dalam negeri, memperoleh laba berupa devisa, memperoleh harga jual yang tinggi, menjaga kestabilan kurs valuta asing, dan mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri.
Sementara itu, menurut laporan dari Bisnis.com, terdapat dua tujuan utama dari kegiatan impor yang dilakukan oleh suatu negara atau perusahaan, yaitu:
1. Memperoleh harga yang lebih murah
Jika suatu negara memiliki keterbatasan namun tidak melakukan impor, maka salah satu dampak yang muncul adalah tingginya biaya produksi dalam negeri. Oleh karena itu, dengan melakukan kegiatan impor, produksi atau jasa yang dibutuhkan oleh penduduk dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah dan efisien.
2. Memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri
Suatu negara pasti memiliki keterbatasan yang berakibat pada tidak terpenuhinya ketersediaan yang cukup untuk negaranya. Ketersediaan tersebut bisa berupa bahan baku, teknologi modern, atau barang jadi. Oleh karena itu, mereka melakukan impor untuk memenuhi kekurangan tersebut, sehingga kebutuhan dasar di dalam negeri dapat terpenuhi.
Perbedaan Ekspor dan Impor
Penjelasan tentang tujuan dari ekspor dan impor, juga paparan mengenai definisi keduanya akan mengantarkan kita pada perbedaan dari ekspor dan impor. Di mana ekspor bertujuan utama untuk memperluas jangkauan pasar, menjaga stabilitas harga jual produk, menjaga stabilitas valuta asing, dan membantu perkembangan industri dalam negeri.
Sementara itu, tujuan Impor adalah untuk memenuhi kebutuhan produk dalam negeri dengan produk dari luar negeri. Selain itu, impor juga bertujuan sebagai sarana pertukaran ilmu pengetahuan, wawasan, dan teknologi antarnegara, serta mengurangi biaya produksi produk tertentu.
Contoh kegiatan ekspor
Untuk membahas mengenai contoh kegiatan ekspor, kita dapat mengintip data produk ekspor unggulan Indonesia menurut Kementerian Perdagangan berikut ini:
- Udang diekspor ke berbagai negara, antara lain Jepang, Hong Kong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, USA, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Italia, dan Jerman.
- Kopi diekspor ke berbagai negara, antara lain Brazil, Spanyol, Italia, Turki, Argentina, USA, Inggris, India, China, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hong Kong, Sri Lanka, Bangladesh, Mesir, dan Iran.
- Minyak Kelapa Sawit diekspor ke berbagai negara, antara lain India, China, Malaysia, Pakistan, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Mozambik, Jerman, Spanyol, Italia, Turki, Rusia, dan USA.
- Kakao diekspor ke berbagai negara, antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, China, India, Jepang, Filipina, Taiwan, Sri Lanka, USA, Brasil, Kanada, Jerman, Belanda, Rusia, Swiss, Belgia, Inggris, dan Moli.
- Karet dan Produk Karet diekspor ke berbagai negara, antara lain Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, Korea Selatan, USA, Inggris, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Kanada, PCA, Arab Saudi, dan Mesir.
- TPT diekspor ke berbagai negara, antara lain USA, Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, Meksiko, Belanda, Spanyol, Prancis, Jepang, Australia, Singapura, Hong Kong, Sri Lanka, Korea Selatan, PCA, Arab Saudi, Etiopia, Nigeria, Kenya, Tunisia, dan Sudan.
- Alas Kaki diekspor ke berbagai negara, antara lain USA, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Meksiko, Spanyol, Kanada, Chili, Panama, Turki, Jepang, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, China, dan Hong Kong.
- Elektronika diekspor ke berbagai negara, antara lain Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia, Polandia, USA, Inggris, Denmark, Prancis, dan Yunani.
- Komponen Kendaraan Bermotor diekspor ke berbagai negara, antara lain USA, Prancis, Inggris, Jerman, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Jepang, Singapura, Thailand, Sri Lanka, India, Pakistan, Filipina, Kanada, Belgia, Turki, PEA, Afrika Selatan, Iran, dan Arab Saudi.
- Furniture diekspor ke berbagai negara, antara lain USA, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jerman, Italia, Kanada, Denmark, Swedia, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, PPCA, dan Afrika Sel
Contoh kegiatan Impor
Sementara untuk contoh kegiatan impor, kita bisa melihat data Badan Pusat Statistik terkait kegiatan impor Indonesia selama Januari 2022:
- Migas yang terdiri atas minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Negara asal impor migas tersebut adalah negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
- Mesin dan peralatan teknis yang berasal dari China, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Malaysia, Singapura, AS, Jerman, Italia, Australia, serta beberapa negara lain.
- Peralatan elektronik seperti smartphone, komputer, mesin cuci, atau televisi yang sebagian besar diimpor dari China, Jepang, dan Korea Selatan.
- Plastik dan produk berbahan plastik seperti peralatan makan dan minum yang berasal dari China serta beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
- Kendaraan dan suku cadangnya seperti motor dan mobil yang, seperti bisa diduga, sebagian besar berasal dari Jepang.
Demikianlah penjelasan terkait perbedaan ekspor dan impor di bidang jasa angkut barang. Semoga bermanfaat.