Sebelum memulai pengiriman melalui jasa ekspedisi atau jasa logistik, penting untuk membuat Service Level Agreement (SLA) untuk memastikan kualitas layanan yang harus dipenuhi. Namun, apa pengertian SLA, apa saja jenisnya dan apa saja yang harus ada dalam SLA? Simak artikel berikut!
Pengertian SLA dalam Ekspedisi dan Logistik
SLA dalam ekspedisi dan logistik adalah dokumen yang menguraikan secara rinci layanan yang akan diberikan oleh jasa ekspedisi, termasuk metrik kinerja yang harus dipenuhi.
SLA berfungsi sebagai kontrak yang melindungi kedua belah pihak, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengiriman.
Menurut techtarget.com, SLA adalah kontrak antara penyedia layanan dan pelanggannya dalam bentuk pencatatan layanan-layanan apa yang akan diberikan oleh penyedia dan menentukan standar layanan yang harus dipenuhi oleh penyedia tersebut.
Pentingnya SLA dalam Ekspedisi dan logistik
SLA dalam ekspedisi dan logistik memiliki peran yang sangat penting, di antaranya:
- Menjamin Kualitas Layanan – Dengan adanya SLA, pelanggan mendapatkan jaminan bahwa layanan akan diberikan sesuai dengan standar yang disepakati.
- Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan – Perusahaan yang menerapkan SLA secara konsisten akan lebih dipercaya oleh pelanggan karena menunjukkan komitmen terhadap layanan yang berkualitas.
- Mengurangi Risiko Perselisihan – SLA yang jelas membantu menghindari perselisihan antara pelanggan dan penyedia jasa karena kedua belah pihak telah sepakat terhadap standar layanan yang diberikan.
- Meningkatkan Efisiensi Operasional – SLA membantu perusahaan logistik dalam mengoptimalkan proses operasional untuk mencapai target layanan yang telah ditentukan.
Jenis SLA dalam Ekspedisi dan Logistik
Terdapat beberapa jenis SLA dalam dunia ekspedisi dan logistik, di antaranya:
1. SLA Berbasis Waktu Pengiriman (Time-Based SLA)
SLA ini menentukan waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman dari titik asal ke tujuan. Jenis SLA ini sering digunakan oleh jasa ekspedisi yang menawarkan layanan dengan berbagai tingkat kecepatan pengiriman, seperti:
-
- Same-Day Delivery → Barang harus sampai di hari yang sama.
- Next-Day Delivery → Barang dijanjikan tiba keesokan harinya.
- Regular Delivery → Pengiriman standar dengan estimasi beberapa hari kerja.
- Freight SLA → Untuk pengiriman kargo besar melalui darat, laut, atau udara dengan waktu yang lebih panjang.
SLA ini juga sering mencakup kompensasi jika terjadi keterlambatan di luar batas yang ditentukan.
2. SLA Berbasis Performa (Performance-Based SLA)
Jenis SLA ini berfokus pada metrik performa layanan ekspedisi, seperti:
-
- On-Time Delivery Rate → Persentase pengiriman yang tiba sesuai SLA.
- Accuracy in Order Fulfillment → Ketepatan dalam pengiriman barang sesuai pesanan.
- Claim Resolution Time → Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan klaim pelanggan.
- Tracking Update Frequency → Seberapa sering sistem pelacakan diperbarui.
SLA ini banyak digunakan dalam ekspedisi untuk e-commerce dan bisnis dengan volume pengiriman tinggi.
3. SLA Berbasis Keamanan dan Penanganan Barang (Safety & Handling SLA)
SLA ini menjamin bahwa barang akan dikirim dalam kondisi baik tanpa kerusakan atau kehilangan. Beberapa elemen yang termasuk dalam SLA ini adalah:
-
- Damage-Free Guarantee → Barang harus sampai tanpa cacat atau kerusakan.
- Handling Procedures → Prosedur penanganan khusus untuk barang rapuh atau berbahaya.
- Insurance Coverage → Perlindungan asuransi untuk barang yang hilang atau rusak selama pengiriman.
Komponen yang Harus Ada dalam SLA Ekspedisi
SLA dalam ekspedisi biasanya mencakup beberapa komponen utama, yaitu:
1. Waktu Pengiriman (Delivery Time)
Menentukan estimasi waktu pengiriman berdasarkan jenis layanan, seperti:
-
- Same Day Delivery (Pengiriman di hari yang sama).
- Next Day Delivery (Pengiriman keesokan harinya).
- Regular Delivery (Pengiriman dalam beberapa hari kerja, tergantung jarak dan rute).
2. Ketepatan Waktu (On-Time Delivery Performance)
Menetapkan target persentase keberhasilan pengiriman tepat waktu, misalnya 98% pengiriman harus sampai sesuai estimasi.
3. Keamanan Barang
Mengatur standar keamanan, termasuk:
-
- Prosedur penanganan barang fragile atau bernilai tinggi.
- Tanggung jawab ekspedisi terhadap barang yang hilang atau rusak.
- Sistem pelacakan barang secara real-time.
4. Penanganan Klaim dan Kompensasi
Mengatur mekanisme jika terjadi keterlambatan, kehilangan, atau kerusakan barang, seperti:
-
- Ganti rugi sesuai dengan nilai barang atau biaya pengiriman.
- Batas waktu pengajuan klaim (misalnya dalam 7 hari setelah barang diterima).
5. Layanan Pelanggan
Menjelaskan standar layanan pelanggan, seperti:
-
- Jam operasional customer service.
- Waktu respons terhadap keluhan atau pertanyaan pelanggan.
Dengan memahami dan menerapkan SLA dalam ekspedisi, perusahaan logistik dapat memberikan layanan yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penerapan SLA yang efektif juga akan membantu dalam meningkatkan daya saing dan kredibilitas penyedia jasa logistik di pasar yang semakin kompetitif.
Butuh mitra logistik dan ekspedisi yang memiliki komitmen tinggi terhadap SLA? Waresix solusinya! Dari manajemen transportasi hingga optimalisasi rantai pasok, kami siap membantu logistik Anda agar lebih efisien.
Hubungi kami:
📞 +62 855-746-77888